Rabu, 28 Oktober 2015

Idola ku

               Aku memiliki idola, idola ku berasal dari  negeri ku tercinta ini, aku bangga menjadi bangsa indonesia karna ada engkau di negeri ini....

  
Chairil Anwar (1922-1949)

Hasil gambar untuk gambar chairil anwar Chairil Anwar dikenal masyarakat Indonesia sebagai salah satu penyair terhebat yang pernah dimiliki Indonesia. Dia merupakan Penyair Angkatan '45. Karya-karyanya sudah banyak diterbitkan.  Beliau dilahirkan di Medan, 26 Juli 1922. Dia dibesarkan dalam keluarga yang cukup berantakan. Kedua ibu bapaknya bercerai, dan ayahnya menikah lagi. Selepas perceraian itu, selepas SMA, Chairil Anwar mengikut ibunya ke Jakarta. Semasa kecil di Medan, Chairil sangat dekat dengan neneknya. Keakraban ini begitu memberi kesan kepada hidup Chairil Anwar. Dalam hidupnya yang amat jarang berduka, salah satu kepedihan terhebat adalah saat neneknya meninggal dunia. Chairil melukiskan kedukaan itu dalam sajak yang luar biasa pedih:

Bukan kematian benar yang menusuk kalbu
Keridhaanmu menerima segala tiba
Tak kutahu setinggi itu atas debu
Dan duka maha tuan bertahta

Setelah neneknya tiada, ibu adalah wanita kedua yang paling Chairil puja. Dia bahkan terbiasa membilang nama ayahnya, Tulus, di depan sang Ibu, sebagai tanda menyebelahi nasib si ibu. Dan di depan ibunya, Chairil acapkali kehilangan sisinya yang liar.


puisi yang paling ku suka dari Nya berjudul AKU, menurut ku puisi ini keren banget di puisi ini di bilang pengen hidup seribu tahun lagi nyatanya dia hanya hidup sampai umur 27 tahun, ironis banget yaa. Dibawah ini puisi nya...


 Aku
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
 Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
 Dan akan akan lebih tidak perduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar