Dia
telah meraih sejumlah pengharaan atas karya-karya sastranya. Antara
lain Hadiah Sastra ASEAN (1979), Hadiah Seni (1993), Anugerah Sastra
Chairil Anwar (1998), serta Anugerah Akademi Jakarta (2007). Dia
memiliki gaya tersendiri saat membacakan puisinya, kadang kala
jumpalitan di atas panggung, bahkan sambil tiduran dan tengkurap.
Puisi yang diciptakan oleh tangan sutardji ini di sebut kontemporer puisi yang paling keren menurut saya Shang Hai, di puisi ini Om sutardji nulis kalimat keren yaitu "sembilu jarakMu merancap nyaring" kereeeen bangeeeet kannn.... walaupun saya gk tau artinya tapi menurut saya kata ini passs dan keren....
Iniii puisinya
Shang
Hai
Ping di
atas pong
Pong di
atas ping
Ping-ping bilang
pong
Pong-pong bilang
ping
Mau pong
? bilang ping
Mau mau
bilang pong
Mau ping
? bilang pong
Mau-mau bilang
ping
Ya pong
ya ping
Ya ping
ya pong
Tak ya
pong tak ya
ping
Ya tak
ping ya tak
pong
Ku tak
punya ping
Pinggir ping
ku mau pong
Tak-tak bilang
ping
Pinggir pong
ku mau ping
Tak-tak
bilang pong
Sembilu jarakmu
merancap nyaring
(O, Amuk, Kapak,
1981)
Menurut blog~blog yang saya baca Dalam puisi
shanghai mengandung makna
berbohong, dilihat dari
judul puisinya kata “Shanghai” mengingat
kita pada pembendaharaan dari
bahasa Cina. Dalam
tiap baris puisi
tersebut mengandung unsur
mengajak dan ikut
melakukan kehendak orang
lain meskipun melanggar
hukum agama yaitu
bersikap bohong.
Puisi ini menyindir orang-orang yang berkeyakinan fanatik yang tidak
mengindahkan perbedaan yang ada, mereka kalangan orang-orang yang menutup diri
dengan orang-orang yang tidak sama dengan mereka.
Pada larik
pertama “Ping di atas
pong” dan “Pong di
atas ping”. Larik
tersebut berarti seseorang
yang tidak selamanya
di atas, ada
saatnya di bawah,
maksudnya tidak selamanya
orang itu senang,
suatu saat pasti merasakan hidup susah.
Pada larik ketiga dan
keempat yaitu “Ping-ping bilang
pong” dan “Pong-pong bilang
ping”, maksudnya seseorang
yang mengatakan ikutlah
apa yang aku
lakukan, jika kau
mau memiliki seperti
apa yang aku
miliki.
Pada larik
lima, enam, tujuh
dan delapan yaitu
pada kalimat “Mau
pong”? “Bilang ping”,
“Mau-mau bilang pong”
dan “Mau ping”?
“Bilang pong”, “Mau-mau
bilang ping”. Maksudnya
umpama antara si
A si B.
Si A berkata
apakah si B
mau melakukan apa
yang dilakukan olehnya,
jika mau, ikutlah.
Maka jawab si
B, ya mau,
karena ia mau
memiliki seperti apa
yang dimiliki si A.
Selanjutnya pada
larik Sembilan dan
sepuluh yaitu pada
larik “Ya pong ya
ping” “Ya ping
ya pong” maksudnya
adalah antara si A dan
si B sudah
sepaham dan sependapat
terhadap suatu perbuatan.
Kalau baik yang dilakukan
maka baiklah mereka,
jika perbuatan buruk
yang dilakukan maka
buruklah mereka. Itulah yang dimaksud Om sutardji lewat puisinya, yang berjudul Shang Hai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar